OPERASI EPILEPSI PERDANA DI INDONESIA TIMUR BERHASIL DI LAKUKAN DI RSOJ PERTAMINA ROYAL BIRINGKANAYA
Makassar, 8 September 2024 – Rumah Sakit Otak dan Jantung (RSOJ) Pertamina Royal Biringkanaya Kota Makassar, sebagai satu-satunya rumah sakit khusus otak dan jantung di Indonesia Timur, berhasil melakukan operasi epilepsi perdana pada Sabtu dan Minggu, 7-8 September 2024. Operasi ini melibatkan dua pasien, masing-masing berusia 21 dan 28 tahun, yang menderita epilepsi sejak lama dan sudah minum hingga 2 macam obat epilepsi tapi masih timbul serangan kejang atau pasien tersebut tergolong EKO (Epilepsi Kebal Obat).
Keluarga pasien memutuskan untuk menjalani operasi dengan harapan menghentikan serangan kejang yang mengganggu aktivitas sehari-hari mereka. Operasi yang berlangsung lancar dipimpin oleh tim dokter bedah saraf RSOJ Pertamina Royal Biringkanaya, yang terdiri dari Prof. Dr. dr. Andi Asadul Islam, Sp. BS(K), Dr. dr. Wahyudi, Sp. BS(K) – FICS, FINPS, dr. Idha Nurmalasari, Sp. An, dan tim bedah saraf lainnya, serta disupervisi langsung oleh Prof. dr. Zainal Muttaqin, PhD, SpBS(K) dari Semarang.
Proses operasi dimulai dengan pembiusan agar pasien tidak merasakan nyeri saat operasi dan tim bedah mengangkat sedikit bagian otak yang menjadi fokus epilepsi. Dr. dr. Wahyudi, Sp.BS(K) mengatakan, "Tujuan utama operasi ini adalah menghilangkan kejang yang dialami pasien sehingga mereka dapat menjalani aktivitas normal. Angka keberhasilan operasi epilepsi ini diperkirakan sekitar 80-90%."
Operasi ini menjadi yang pertama dilakukan di Indonesia Timur, berkat adanya Kerjasama tim dokter yang berkompeten, kelengkapan peralatan dan fasilitas di RSOJ Pertamina Royal Biringkanaya. Setelah operasi, pasien menjalani pemulihan yang cepat, dan dalam tiga hari pasca operasi, mereka sudah dapat beraktivitas ringan di bawah pengawasan rumah sakit. Evaluasi hasil operasi akan terus dipantau selama enam bulan untuk memastikan keberhasilan jangka panjang.
Dengan adanya fasilitas dan layanan operasi penderita epilepsi di RSOJ Pertamina Royal Biringkanaya, para penderita epilepsi di Indonesia Timur kini memiliki harapan baru untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat dan menjalani hidup yang lebih baik tanpa gangguan kejang.